PENGUMUMAN: Mulai tanggal 27 Februari 2017, KeSEMaTPEDIA bergabung dengan website KeSEMaTONLINE. Klik di sini.

31.3.15

Interpretasi Citra Landsat untuk Ekosistem Mangrove


























Proses pemetaan mangrove Karimunjawa. (Sumber foto).

Negara Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki luasan mangrove yang terluas di dunia. Luasan mangrove setiap tahunnya berubah, baik karena pertumbuhan atau terjadi pengurangan luasan akibat penebangan.

Tidak memungkinkan apabila setiap tahun dilakukan perhitungan luasan mangrove dengan cara peninjauan lapangan (ground check), mengingat kawasan mangrove di Indonesia tersebar ke berbagai pesisir dan pulau karena akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar.

Namun dengan adanya metode pendekatan penginderaan jauh, hal tersebut bisa dilakukan dan akan menjadi lebih mudah.

Cara yang dilakukan adalah dengan pengolahan menggunakan citra landsat 8. Melalui kompilasi band RGB (red, green, blue), band yang digunakan adalah 5, 6 dan 4.

Dengan menggunakan ketiga band ini, maka komposit citra untuk penajaman spektral ekosistem mangrove dapat dilihat dengan mudah menggunakan software ER Mapper.

Setelah hal tersebut dilakukan, dengan dibantu ArcGIS, maka kita bisa menginterpretasikan citra landsat 8 untuk ekosistem mangrove (lihat gambar di atas, kawasan mangrove terlihat berwarna coklat) dan melakukan pemutakhiran data, baik untuk mengetahui luasan dan keterangan atribut lainnya. (Bagus Rahmattullah Dwi Angga).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar